Sri Rahayu
Student of International Relations, UII
Middle income trap merupakan istilah bagi suatu negara dimana pendapatan masyarakat negara tersebut terjebak pada tingkat pendapatan menengah, apabila suatu negara terjebak pada tingkat pendapatan menengah (middle income trap) hal tersebut akan membuat suatu negara sulit untuk keluar menjadi negara maju.
Menurut Data Biro Pusat Statistika (DBPS) besaran pendapatan perkapita Indonesia pada tahun 2018 sebesar USD 3. 927 per tahun. Dari data tersebut dan sesuai pengklasifikasian perekonomian suatu negara oleh World Bank, Indonesia masuk ke dalam kategori negara dengan tingkat pendapatan perkapita menengah yang berhasil naik sebesar 7,92 % dari tahun 2017.
Kebijakan pemerintahan presiden Joko Widodo dapat kita lihat mengarah pada penstabilan perekonomian seperti sedang gencar-gencarnya dilakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dalam upaya meningkatkan dan menstabilkan perekonomian dalam negeri, hal ini memperlihatkan usaha yang cukup besar dari pemerintah saat ini untuk Indonesia agar keluar dari jebakan perekonomian tingkat menengah menuju perekonomian tingkat tinggi. Saat ini pertumbuhan perekonomian Indonesia hanya berkisar pada angka 5 hingga 5,5 % per tahun, sedangkan menurut menteri keuangan Indonesia Sri Mulyani untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap perekonomian Indonesia perlu tumbuh lebih tinggi lagi, beliau menegaskan bahwa berdasarkan skenario perekonomian jangka panjang, perekonomian Indonesia perlu tumbuh diatas 6% per tahunnya agar mampu keluar dari middle income trap, sehingga perlu adanya terobosan kebijakan reformasi struktural untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat kaya akan potensi seperti sumber daya alam yang berlimpah, jumlah penduduk yang besar, banyaknya jumlah pekerja dengan usia yang produktif, bonus demografi dan banyak kekayaan-kekayaan lainnya yang mampu mendorong Indonesia keluar dari middle income trap, namun perlu digaris bawahi bahwa untuk menjadi negara dengan tingkat perekonomian.
High Income Countries (HIC) tidak hanya bergantung pada sumber daya alam saja, infrastruktur dan sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi kunci utamanya. Jika melihat kenyataan Indonesia saat ini dengan kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya memadai, pengelolaan sumber daya alam yang belum maksimal, lemahnya sistem perekonomian, masih banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan yang kurang akibat dari luas dan banyaknya pulau-pulau di Indonesia yang menyebabkan pendidikan tidak merata dan lain-lain, dari faktor-faktor tersebut dapat kita lihat bahwa tentu sangat sulit bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan middle income karena masih banyaknya kekurangan-kekurangan baik dari pemerintah dan juga masyarakat.
Peningkatan jumlah pendapatan perkapita perekonomian Indonesia pada tahun 2017 meskipun tidak terlalu besar memang merupakan kabar baik, namun hal ini tidak boleh menjadikan kita puas, karena kita harus mampu mendorong perekonomian kita agar tidak terjebak dalam perangkap pendapatan menengah atau middle income trap. Pemerintah harus terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia agar keluar dari jebakan middle income sehingga perekonomian kita dapat naik ke tingkat High Income Countries atau HIC. Untuk menjadi negara HIC tentu tidaklah mudah, melihat kondisi Indonesia saat ini yang masih sangat tertinggal. Namun, untuk mencapai hal tersebut bukan lah tidak mungkin jika dilakukan dengan usaha yang besar. Untuk keluar dari middle income trap, Indonesia perlu meningkatkan tingkat kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang merata, memperkuat kapabilitas industri agar pendapatan perkapita meningkat, membangun infrastruktur yang merata guna mendukung stabilitas dalam negeri, dan hal yang paling utama dalam upaya peningkatan ekonomi Indonesia adalah pemerintah harus lebih fokus dalam upaya penegakan hukum khususnya dalam memberantas korupsi karena selain tingkat korupsi di Indonesia yang sangat sering terjadi, suatu negara dengan tingkat korupsi yang tinggi akan mempengaruhi tingkat pendapatan per kapita suatu negara, sehingga upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian agar keluar dari jebakan middle income akan sia-sia jika hanya berfokus pada peningkatan SDM dan SDA saja.
Comments