top of page
Tulisan Kami: Blog2
Search
FPCI UII

Akankah Taiwan Bisa Melepaskan Bayang-Bayangnya Dari China?

M Habib Pashya, Departement Research and Analysis


China adalah negara yang memiliki kekuatan yang besar pada saat ini. Persaingannya dengan Amerika Serikat menjadi salah satu bukti bahwa China sangat berpotensi untuk menguasai dunia dari beberapa sektor. Dengan banyaknya sektor yang ingin dikuasai atau berpotensi dikuasai oleh China bermacam-macam, mulai dari ekonomi, militer, dan sosial budaya. Hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah lokal China yang dibantu oleh masyarakat tionghoa untuk menyebarkan pengaruhnya kepada dunia. Peran Xi Jinping berpengaruh besar terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh China. Kebijakan tersebut akan berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat China tergantung pandangan masing-masing tentang kesejahteraan. Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China menjadi negara dengan pembunuh yang ‘seksi’ karena pengaruhnya terhadap dunia bisa dibilang halus untuk mendapatkan keuntungan. Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China kembali memperkuat kebijakannya salah satunya kebijakan satu china atau one china policy. Kebijakan satu china yang dijalankan oleh pemerintah China tersebut, memberi dampat yang begitu besar terhadap dunia. Hal tersebut berimbas kepada kedaulatan atau pengakuan China terhadap Taiwan.

Dilansir oleh CNN pada tanggal (1/10), Pidato Xi Jinping terhadap pengakuan negara-negara yang salah satunya menjadi korbannya adalah Taiwan. Xi Jinping dalam pidatonya menegaskan bahwa Hongkong, Taiwan, dan Macau merupakan satu ‘tangan’ dibawah China. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebijakan satu china yang diterapkan oleh China. Adanya otonomi yang tinggi diciptakan oleh China, maka kerjasama yang didapat oleh negara-negara yang tidak diakui oleh China sangat minim salah satunya Taiwan. Negara-negara yang berkembang maupun maju tentu saja ingin bekerja sama dengan China dikarena China memiliki semua yang dibutuhkan oleh negara-negara yang membutuhkan SDA dari China. Dengan kata lain, negara yang tidak diakui oleh China akan bekerja keras bagaimana caranya negara-negara lain juga tertarik untuk bekerjasama dengan mereka. Perilaku yang diterapkan oleh China sampai sekarang tentunya sangat egois. Hal tersebut memancing suatu kebijakan yang berani untuk melawan kebijakan China yang dilakukan oleh Taiwan untuk melepaskan bayang-bayangnya terhadap China.


Lalu, siapa aktor dibalik keberanian Taiwan ?


Apa yang dilakukan oleh Taiwan sangatlah berani. Hal tersebut tidak lepas dari pemerintah Taiwan yang tidak ingin terus-menerus hadir dibawah ‘tangan’ China. Aktor dibalik keberanian Taiwan hingga saat ini adalah Tsai.


Lalu, siapa Tsai ?


Tsai ing-wen atau Tsai merupakan Presiden Taiwan. Uniknya, Tsai merupakan presiden wanita pertama di negara tersebut. Tsai pernah berpendidikan di Fakultas Hukum Universitas Nasional Taiwan. Lalu, melanjutkan studinya di Universitas Cornell, Amerika Serikat dan meraih gelar master. Tidak hanya berbicara tentang Pendidikan. Tsai juga merupakan seorang pengusaha karena latar belakang keluarga di kelas menengah. Selain itu, Ayah Tsai mempunyai usaha transportasi dan perbaikan kendaraan. Hal tersebut berlanjut kepada Tsai yang sebelum terjun ke dunia politik, Tsai merupakan seorang wirausaha. Ketika Tsai terjun ke dunia politik, Tsai mengklaim bahwa dirinya anti terhadap kebijakan China. Sehingga, pada tahun 2016 Tsai bersaiang dengan Enric Chu. Dengan kemenangan Tsai dengan 60 persen suara. Hal tersebut yang mengangkat Tsai menjadi presiden di periode pertama. Sejak Tsai naik menjadi presiden, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Tsai sangat anti-China dan justru kebijakan Taiwan dibawah kepemimpinan Tsai dekat dengan Amerika Serikat.


Bagaimana kebijakan yang dijalankan oleh Tsai yang mengklaim bahwa dirinya anti-China ?


Di bawah Democratic Progressive Party (DPP), Tsai kembali mengambil tahta pemerintahan di Taiwan setelah menang dengan perolehan 57,13 persen. Hal tersebut membuktikan bahwa Tsai telah maju sebagai presiden dengan 2 periode. Dalam pidatonya Tsai berjanji akan meningkatkan lingkungan, pendidikan, perekonomian , infrastruktur, serta perlayanan sosial yang merata di kalangan masyarakat. Dengan naiknya Tsai kembali, hal tersebut menjadi ancaman bagi China dimana Taiwan akan perlahan-lahan lepas dari bayang-bayang China walaupun tidak menyeluruh. Kedekatan Taiwan di bawah pemerintahan Tsai dengan adanya bantuan persenjataan seperti jet tempur siluman yang Taiwan dapatkan oleh Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinan Tsai, Taiwan menjadi negara yang memiliki hubungan buruk dengan China. Hal tersebut yang membuat China marah terhadap Taiwan karena implikasi kebijakan One China Policy tidak berjalan sesuai rencana.


Dibawah bayang-bayang China dengan program One China Policy, Bagaimana sikap Indonesia melihat dalam hal kerjasama antara Indonesia – Taiwan, apakah Indonesia tetap menjalankan prinsip bebas-aktif atau memihak salah satu ?


Dalam bayang-bayang China, tentu saja tidak menuntup kemungkinan Indonesia memiliki ketebatasan kerjasama dengan Taiwan. Walaupun, kerjasama Indonesia-China terlihat lebih over. Tetapi, kerjasama Indonesia-Taiwan terlihat lebih dikatakan kerjasama ‘dibalik layar’. Terdapat Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan dan The Taipei Economic and Trade Office di Indonesia. Adanya kantor tersebut menunjukkan adanya kerjasama yang diperlihatkan kedua negara tersebut salah satunya dalam bidang hukum yaitu terkait dengan keimigrasian dan pencegahan penyeludupan dan perdagangan orang. Hal tersebut dalam kerjasama berlanjutkepada bidang teknologi dan pertanian dan juga bidang Pendidikan yag menyediakan “Beasiswa Taiwan”. Tidak ketinggalan dalam bidang ekonomi Indonesia-Taiwan telah menjalankannaya sejak tahun 1990 dengan banyak menandatangani perjanjian. Salah satunya Double taxation avoidance yang bertujuan sebagai penghindaran pajak berganda.


Menurut pendapat saya, pertama, di bawah kepemimpinan Tsai Taiwan akan menjadi salah satu musuh besar dari China. Kedua, Tsai tentu saja akan mendekatkan kembali perihal sektor-sektor yang akan diperkuatnya kembali terutama di sektor militer setelah membeli jet tempur siluman yang dibeli dari Amerika Serikat. Hal tersebut membuat China memilki saingan di bidang militer yang dimana China memiliki 2 kapal yang sama dengan Taiwan. Ketiga, dibawah kepemimpinan Tsai, Taiwan akan sedikit lebih keluar dari bayang-bayang China karena Tsai dengan prinsip anti-China, ingin mendekatkan kembali hubungannya dengan Amerika Serikat. Hal tersebut yang membuat China murka terhadap Taiwan. Dorongan yang dibuat Tsai utnuk keluar dari jeruji besi yang dibuat oleh China tentu saja membutuhkan suatu dobrokan yang lebih keras lagi walaupun resiko yang didapat oleh Taiwan akan lebih besar. Dengan perihal tersebut tentu saja, adanya perubahan yang dibuat oleh Tsai terhadap Taiwan agar dilihat oleh dunia kembali.


Perihal kerjasama dengan Indonesia menurut saya, Indonesia akan selalu memakai prinsip bebas-aktif sebagai dasar dari politik luar negeri Indonesia. Hal tersebut tebukti adanya beberapa kerjasama Indonesia di berbagai sektor. Walaupun, kerjasama Indonesia-Taiwan sedikit lebih mengarah kepada hal yang lebih keterbelakang karena ditutupi dominasi China sebagai mitra Indonesia yang lebih kuat.


28 views0 comments

Comments


bottom of page